Monday, March 9, 2020

Aku dan Kata-Kata

Dear B,

Ada ribuan kata tersangkut di sini, di dalam mulutku. Mendesak ingin berhamburan keluar, menerjang dan menghantam semua dinding-dinding tak terlihat yang berdiri kokoh di sekitarku. Ini adalah sebuah peperangan yang tak akan ada ujungnya, antara aku, dan kata-kata. Sebagaimana tak akan pernah pula berhenti peperangan antara kejujuran, dan ketidakjujuran. Aku tidak jujur. Kata-kata jujur. Maka kami tidak akan pernah akur.

Belum waktunya, begitu selalu kataku. Pada diriku, pada kata-kata itu.

Saat ini belum waktunya bagiku.

Belum waktunya untuk menuntut kepada entah siapa, akan hak atas hidupku.
Belum waktunya untuk menjajal dan menjadi bagian dari euphoria itu. Euphoria yang muncul dari keinginan untuk begitu mencintai jiwa sepenuhnya, memberinya ruang seluas dunia untuk bergerak dan bernafas dan hidup dan menghidupkan.

Belum waktunya bagiku, untuk memberikan ruang bagi diriku.

Dan kau tentu tahu persis kenapa.

Waktu masih terhenti di bagian bumi yang kupijak.

Dan kau tentu tahu persis kenapa.

Aku masih bergulat sendiri di sini, mengurai jalinan benang yang kubuat kusut bertahun lalu.

No comments:

Post a Comment